This study explores the maintenance of the Pagu language of North Halmahera by caring for the wealth of its literature such as folksongs.The data examined are three Pagu folksongs.The collected data were categorized and interpreted using ecocriticism and related studies particularly in terms of obtaining, presenting, and analyzing them.
Using ecolinguistic perspective to analyze the data, the results show that first, all three Toys songs contain cultural values and customs that show the identity of the Pagu community that have to be maintained.Second, ecolinguistic analysis reveals the emotional closeness of the Pagu community with their natural surroundings although nature is sometimes considered to hinder human journey.Third, in terms of distribution, the songs are influenced by Ternate and other regional languages in North Halmahera.
Finally, this study concludes interaction among language users and efforts to care for folk songs should continue to prevent the extinction of the Pagu language.Abstrak Penelitian ini membahas pemertahanan bahasa Pagu yang dipakai oleh suku Pagu di Halmahera Utara dengan cara merawat kekayaan sastra dalam bahasa tersebut Rear Top Cover berupa lagu-lagu daerah.Metode deskriptif-kualitatif dipakai untuk menganalisis data berupa tiga lagu daerah Pagu dengan perspektif ekolinguistik.
Data yang terkumpul dikelompokkan dan diinterpretasikan dengan perspektif teori ekokritik dan kajian serupa yang memanfaatkan analisis ekolinguistik terutama dalam hal memperoleh, menyajikan, dan menganalisis data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga lagu mengandung nilai-nilai budaya dan adat-istiadat yang menunjukkan jatidiri masyarakat Pagu yang harus dipertahankan.Kedua, analisis ekolinguistik membuktikan kedekatan emosi masyarakat Pagu dengan alam sekitarnya meskipun kadang alam dianggap sebagai perintang.
Ketiga, lagu-lagu tersebut dipengaruhi oleh bahasa Ternate dan bahasa daerah lainnya di Halmahera Utara.Akhirnya disimpulkan bahwa interaksi antar pengguna bahasa dan perawatan budaya seperti lagu-lagu rakyat perlu ditingkatkan agar kepunahan bahasa Pagu dapat dicegah.